Your Best Roof Solution & Instalation in Bali

logo bnp roof bali
Atap Bali

Atap Bali

Atap Bali – Atap adalah penutup rumah (bangunan) sebelah atas atau benda yang dipakai untuk menutup atas rumah. Jadi, atap bisa diartikan sebagai struktur yang terletak di bagian paling atas bangunan dan berguna untuk menutupi struktur-struktur di bawahnya. Fungsi utama atap yakni untuk melindungi rumah dari perubahan cuaca baik panas, hujan, salju, petir, angin, debu, dan sebagainya. Atap juga memiliki fungsi proteksi untuk menutupi ruangan yang berada di bawahnya, menahan radiasi panas yang berlebihan, mencegah tampias hujan, dan mengurangi pergerakan angin. Pada perkembangannya, atap pun mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi estetika suatu bangunan.

Fungsi Atap

Atap adalah bagian yang paling atas dari suatu bangunan yang melindungi bangunan dan penghuninya, baik secara fisik maupun psikis. Perlindungan fisik berarti proteksi terhadap apapun yang dapat merusak bangunan ataupun mengancam keselamatan manusia. Sementara perlindungan psikis lebih bersifat abstrak, yaitu manusia yang berada dibawah naungannya akan merasa lebih aman dan tenang. Dari pengertian ini ,jelaslah bahwa peran atap sangat besar dan tidak tergantikan dalam hal memberi proteksi bagi manusia dan bangunan di bawahnya. Atap Rumah. Atap Bali.

Di sisi lain ,bentuk atap datar banyak kita temui dalam hunian berkonsep modern. Pemilihan bentuk atap yang jauh lebih simpel ini bukan tanpa alasan. Kepraktisan ,efisiensi , waktu ,dan kemudahan pemeliharaan menjadi alasan utama mengapa bentuk atap ini lebih disukai.

Beberapa Bagian Atap Rumah dan Penjelasannya

Atap memiliki banyak bagian dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa bagian atap Bali yang perlu Anda pahami:

  1. Shingles atap

Shingles adalah penutup atap berbentuk datar dan persegi panjang. Ia dipasang di bagian atas setelah dek ditempatkan. Shingles terbuat dari berbagai bahan seperti batu ubin besar, batu tulis, plastik, kayu, logam, dan bahan komposit lainnya. Selain itu, shingles surya juga sekarang sedang tren. Ia berfungsi untuk mencegah air masuk ke atap.

  1. Ridge atap

Ridge adalah kayu atau logam horizontal yang bertumpu pada puncak atap dan menciptakan segitiga atap. Ia adalah puncak tertinggi dari atap. Untuk menjalankan fungsinya, ridge dihubungkan dengan kasau dan rangka untuk membuat rangka dari atap bangunan.

  1. Valley atap

Valley menghubungkan dua atap yang miring, membentuk sudut 90 derajat. Bagian ini berfungsi sebagai “selokan” atap, tempat air atau puing-puing kecil jatuh dan menetes dari atap. Pada dasarnya, valley akan mengumpulkan air yang akan jatuh dari atap.  

  1. Eave atap

Eave adalah titik terendah atap yang menonjol. Kehadiran eave berfungsi sebagai pelindung agar tembok tidak ternodai oleh air yang menetes dari atap.

  1. Soffit atap

Soffit adalah pelengkap bagian atap yang bersifat fungsional juga dapat menambah nilai estetika. Bagian ada terletak di antara dinding dengan eave atap. Ia juga berfungsi untuk menyembunyikan balok langit-langit dan kasau. Soffit juga dapat melindungi kasau dari kelembaban dan jamur.

  1. Rake

Rake adalah sisi miring yang terdapat di ujung atap berbentuk pelana. Bagian ini bisa berbentuk datar atau menggantung. Rake yang menggantung dibiarkan terbuka atau bisa ditutup dengan fascia atau soffit. Ia pun bisa disesuaikan untuk kebutuhan estetika atap.

Bahan dan Material Atap Bali yang biasa digunakan

Ada berbagai bahan yang biasa digunakan sebagai material pembuat atap. Beberapa material tersebut adalah:

  1. Genteng

Atap genteng terbuat dari tanah liat yang diberikan tekanan dan dibakar dalam suhu tinggi. Bahan atap satu ini amat familiar digunakan. Mengapa familiar? Karena punya harga murah, cara pemasangan yang mudah, serta relatif tahan lama. Sistem pemasangan genteng pun menggunakan metode interlocking.

  1. Keramik

Sama seperti atap genteng, atap keramik atau yang biasa disebut dengan atap genteng keramik ini juga dibuat dari tanah liat. Bedanya, atap keramik punya lapisan glazur dan dapat memantulkan panas. Selain itu, atap ini pun lebih sedikit menyerap air. Maka dari itu, atap keramik cenderung lebih mahal.

  1. Rumbia

Atap ini biasa digunakan pada rumah tradisional Indonesia. Rumbia terbuat dari dedaunan tanaman palem-paleman. Sayangnya, atap rumbia cenderung mudah rusak dan rawan bocor.

  1. Ijuk

Selain rumbia, atap ijuk pun sering dipakai untuk rumah tradisional di Indonesia, khususnya pura yang ada di Bali. Atap ini terbuat dari pelepah pohon aren dan punya umur yang sebentar serta rawan bocor.

  1. Bitumen

Banyak orang menyebut atap ini sebagai genteng aspal. Bitumen terbuat dari lapisan aspal, serat organik, resin, dan bubur kertas. Atap ini berbentuk lembaran dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.

  1. Sirap

Atap ini dibuat dengan memotong kayu tipis-tipis hingga membentuk lembaran. Kayu yang dipakai adalah kayu ulin. Kelebihan dari atap sirap adalah kuat dan tahan cuaca hingga 25 tahun.

  1. Beton

Atap beton lebih dikenal dengan istilah dak beton. Ia dibuat dari campuran semen, pasir, dan air. Proses pemasangan atap ini cukup rumit, tetapi ia punya kekuatan yang sanggup bertahan lama. Kekuatan produk bergantung pada proses pengerjaan.

  1. Seng

Atap seng cenderung ringan dan mudah dipasang. Selain itu, atap ini pun cukup murah dan mudah didapatkan. Kekurangan dari atap seng adalah memberikan hawa panas pada ruangan dan cukup berisik saat hujan.

  1. Asbes

Atap satu ini cukup mirip dengan atap seng. Asbes memiliki bentuk yang bergelombang, tetapi tidak begitu kuat. Ia cenderung mudah rapuh dan sobek. Selain itu, asbes pun terbuat dari partikel mikro yang bisa memicu kanker paru-paru dan penyakit lainnya.

  1. uPVC

Atap satu ini terbuat dari material yang populer karena mampu meredam panas dan suara dengan baik. uPVC adalah atap pilihan terbaik jika Anda menginginkan atap yang ringan, kuat, tahan lama, dan mudah dipasang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *